Jumat, 01 Agustus 2008

NIRA POHON AREN PENGHASIL ETANOL

NIRA pohon aren (Arenga pinnata) yang selama ­ini hanya dikenal untuk bahan baku gula, atau hanya buahnya (kolang kaling) untuk bahan cam­puran es buah maupun ma­kanan ringan lainnya, ter­nyata mengandung etanol yang cukup tinggi. Bahkan nira pohon aren ini dapat menghasilkan 1,2 liter eta­nol per pohon per hari. Kandungan etanol ini jauh lebih tinggi jika dibanding jenis tanaman lainnya.
Sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM), eta­nol dari nira pohon aren ini dinilai sangat menguntung­kan karena dapat tumbuh subur dengan kondisi cuaca di Indonesia. Pohon aren da­pat disadap niranya pada tanaman usia satu tahun. Jika ini dikembangkan se­cara besar-besaran, soal BBM Indonesia bisa seperti Timur Tengah.
Melihat potensi pohon aren yang begitu tinggi, jika satu batang pohon aren mampu menghasilkan 1,2 liter etanol per hari, maka untuk satu hektar lahan dengan jumlah tanaman 200 batang (dibuat minimal) paling tidak mam­pu menghasilkan sekitar 200 liter per hari. Dengan perhi­tungan ini maka setiap tahunnya diperkirakan da­pat menghasilkan sekitar Rp 480 juta. Namun demikian dari perhitungan secara umum produktivi­tas etanol dari pohon aren ini mencapai 40.000 liter per hektar per tahun. Namun produksi ini jauh lebih ting­gi jika dibanding tanaman lainnya seperti ubi kayu yang hanya mampu meng­hasilkan sekitar 2.000 hing­ga 7.000 liter per hektar per tahun, jagung 400 - 2.500 liter per hektar per tahun, tebu 3.000 - 8.500 per hektar per tahun, sorgum 1.500 - 5.000 per hektar per tahun dan lainnya.
Melihat produktivitas etanol yang lebih tinggi de­ngan harga yang terus me­lambung, Perhutani bisa be­ralih ke sana ji­ka dibandingkan pohon pinus, pohon aren lebih menguntungkan, sebab untuk pi­nus dalam satu tahun per hektarnya hanya mampu menghasilkan kurang dari Rp 10 juta.